Monday, August 11, 2008

Gelap Gelita Malam




Tengah malam ini aku terbangun..
Seperti yang sudah sering aku alami,
dengan keringat membasahi kening dan leher.

Entah mengapa walaupun dinginnya udara selalu menyelimuti tubuhku..
Terlintas dalam benak, mungkin tidur memang kematian kecil
dan roh saat itu sedang
lepas dari tubuh..
Kata orang, saat roh meninggalkan jasad
maka akan diikuti dengan keluarnya
keringat dari liang roma..
Mungkin memang roh ku saat itu
sedang mengembangkan sayapnya dan siap-siap untuk

terbang menuju alamnya..



Entahlah...
Lagu roman picisan tiba-tiba kembali hadir dalam benak.
Tentang syair yang menceritakan malam seribu bintang..

Malam-malamku bagai malam seribu bintang.
Yang terbentang di angkasa bila kau disini..
Aku kemudian menjejakkan kaki di lantai dan melangkah ke jendela.
Ku selak tirai jendela dan ku dongakkan kepala ke langit
Mencari bintang dalam gelap gelita malam.


Tapi ternyata malam ini langit begitu gelap..
Jangankan seribu,
satupun tidak ada cahaya bintang yg mampu menembus tebalnya
mendung..

Apa khabar bintangku?
Mengapa cahayamu tak terlihat?

Tapi, ternyata tak hanya langit…
Sepertinya semua saat itu sedang hening..

Dan tubuh lemahku kemudian berusaha merayuku
dan menarikku untuk kembali kepada

indahnya alam mimpi..



Sampai kemudian aku teringat akan sebuah hal..
Kisah sebuah perjalanan yang Rasul lakukan
Itulah Israk Mikraj

Tentang sebuah perjalanan yg sebaiknya dilakukan disaat-saat seperti ini..
Disaat semua makhluk bumi terlelap..
Disaat satu-satunya suara adalah keheningan..
Dan aku perlukan kekuatan hati untuk menggerakkan tubuh ini ..
Menuju dinginnya siraman air yang menyucikan..
Kemudian aku pun menundukkan wajah..
Merapatkan hati..
Meluruskan niat..
Dan ku mulai perjalanan di sepertiga malam..
Perjalanan menembus segala dimensi..
Melampui segala batasan..
Melewati segala jarak..



Aku mohon agar Engkau menjadi yang ketiga dalam cinta kami Ya Rabb..
Aku mohon agar Cintamu menjadi satu-satunya alasan bagi cinta kami Ya Allah.
Aku mohon agar Nur-Mu menuntun perjalanan hidup kami dalam menuju redhaMu..

Kepala kurendahkan serendah-rendahnya..

Namun, aku justeru merasa jiwaku terbang setinggi-tingginya..
Dengan sayap yang terbentang lebar…



Ku pejamkan mata yg terasa hangat berair..
Dan saat itulah ku lihat bintang dalam malamku..
Hanya satu bintang,
namun cahayanya setara dengan seribu bintang..

Bibirku tersenyum….
Hatiku kini bagai langit malam yang dipenuhi seribu bintang..




In the middle of the night..
When the only sound is silence..
Speak softly, with your lips and with your heart..

Speak softly with Ar Rahmaan..
Tell your hurts, your problems, your tears..
Slowly, you will feel something beautiful..
in your body, mind and soul..


Love of Ar Rahmaan…


Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah
sambil berdiri atau
duduk atau
dalam keadaan berbaring dan
mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata):


"Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia.
Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka"

(QS Ali Imran 189-191)




1 comment:

limaumaniss said...

sgt suka madah yg dilakar...teruskan menulis.. ;)

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails